Tanggal : 12 Maret 2009
Lokasi : Mojoasem, Laren, Lamongan
Koordinator Posko : Rm. Markus Rudi Hermawan, CM, Rm. Sabas Kusnugroho, Pr
Koordinator Lapangan : Opung Juprianto, Azis
Dibuat oleh : Rm. A. Luluk Widyawan, Ketua PSE-Karina Keuskupan Surabaya
A. Situasi
Lokasi : Mojoasem, Laren, Lamongan
Koordinator Posko : Rm. Markus Rudi Hermawan, CM, Rm. Sabas Kusnugroho, Pr
Koordinator Lapangan : Opung Juprianto, Azis
Dibuat oleh : Rm. A. Luluk Widyawan, Ketua PSE-Karina Keuskupan Surabaya
A. Situasi
Mojoasem, Laren, LamonganHampir dua minggu, Karina Keuskupan Surabaya bersama beberapa implementing partner hadir memberikan bantuan kepada warga korban bencana banjir di desa Mojoasem, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Bentuk dukungan hadir silih berganti dari beberapa paroki di kota Surabaya. Bantuan datang sebagian besar berupa, bahan makanan seperti beras dan indomie. Bantuan cukup menarik ketika PT Sido Muncul, melalui Presiden Direkturnya, Bp. Irwan Hidayat hadir menyapa korban dan para relawan dengan paket bantuan dan dana. Selain itu memberi dukungan psikologis karena kehadiran Doni Kusuma artis ikon produk.
Minggu 8/3/2009 lalu, bantuan mengalir secara melimpah berupa sembako yang dibawa oleh 4 truk. Bersamaan dengan itu juga ada dukungan pengobatan gratis yang kedua yang diadakan oleh Rumah Sakit St. Vincentius, Surabaya didukung para para medis, komunitas Suster SSpS dan CB serta Perdhaki Pusat. Sangat menguntungkan bahwa di antara bantuan yang datang tersebut tersedia pembalut wanita yang sangat dibutuhkan kaum perempuan, pakaian dalam dan pantas pakai. Namun permohonan bantuan komputer, bangku sekolah, almari buku serta buku dan alat tulis yang belum dapat diberikan.
Karina Keuskupan Surabaya sedang merancang pengiriman paket bantuan, berupa paket makanan, paket peralatan sekolah dan paket perlengkapan kesehatan. Bantuan tersebut memang dirancang untuk 3 minggu pasca banjir. Melalui diskusi dengan relawan lokal, Ipung dan Farhan, maka bantuan akan difokuskan hanya untuk 3 desa, Mojoasem, Siser dan Pesanggrahan dengan jumlah total paket untuk 1050 kepala keluarga.
Setelah 2 minggu pasca banjir, keadaan di 3 desa sudah membaik dan geliat perekonomian mulai bergerak, namun sebagian besar tambak dan sawah warga masih terendam air dan rusak. Ketahanan pangan warga tidak bias diandalkan, kebutuhan lain berobat, pendidikan anak, urusan ternak diabaikan untuk urusan pokok sandang, pangan dan papan. Terlebih lagi di beberapa desa lain sekitar Mojoasem di mana Posko Karina berada, yaitu Kroyo, Ngelap, Misuwur, Genang dan Karangjiwo keadaanya lebih buruk, jauh dari bantuan dan masih terendam air hingga seukuran lutut dan pantat orang dewasa (laporan Wawan relawan, dalam rapat di Sekertariat Bersama Kelompok Sosial, 12/03/09). Anak-anak belum sekolah karena keadaan yang terendam air, kotoran hewan, bahkan kotoran manusia bercampur air yang mulai berwarna hijau lumut.
Syukurlah sejak hari minggu bantuan di Posko masih tersedia 3 ton beras dan 300-an kardus mie instant yang belum dipaketi dapat diarahkan ke beberapa desa tersebut, sementara 3 desa menerima paket bantuan Karina. Pula, kesulitan relawan terjawabi dengan keterlibatan siswa SMUK St. Louis II dan kesulitan air ditanggapi oleh Vit. Saat ini bantuan yang sangat dibutuhkan ialah: beras, mie instant, makanan kering, kehadiran paramedis untuk pengobatan, obat-obatan (flu, demam, salep kulit dan pusing), minum, air bersih atau teknologi penjernih air.
Bentuk dukungan hadir silih berganti dari beberapa paroki di kota Surabaya. Bantuan datang sebagian besar berupa, bahan makanan seperti beras dan indomie. Bantuan cukup menarik ketika PT Sido Muncul, melalui Presiden Direkturnya, Bp. Irwan Hidayat hadir menyapa korban dan para relawan dengan paket bantuan dan dana. Selain itu memberi dukungan psikologis karena kehadiran Doni Kusuma artis ikon produk.
Minggu 8/3/2009 lalu, bantuan mengalir secara melimpah berupa sembako yang dibawa oleh 4 truk. Bersamaan dengan itu juga ada dukungan pengobatan gratis yang kedua yang diadakan oleh Rumah Sakit St. Vincentius, Surabaya didukung para para medis, komunitas Suster SSpS dan CB serta Perdhaki Pusat. Sangat menguntungkan bahwa di antara bantuan yang datang tersebut tersedia pembalut wanita yang sangat dibutuhkan kaum perempuan, pakaian dalam dan pantas pakai. Namun permohonan bantuan komputer, bangku sekolah, almari buku serta buku dan alat tulis yang belum dapat diberikan.
Karina Keuskupan Surabaya sedang merancang pengiriman paket bantuan, berupa paket makanan, paket peralatan sekolah dan paket perlengkapan kesehatan. Bantuan tersebut memang dirancang untuk 3 minggu pasca banjir. Melalui diskusi dengan relawan lokal, Ipung dan Farhan, maka bantuan akan difokuskan hanya untuk 3 desa, Mojoasem, Siser dan Pesanggrahan dengan jumlah total paket untuk 1050 kepala keluarga.
Setelah 2 minggu pasca banjir, keadaan di 3 desa sudah membaik dan geliat perekonomian mulai bergerak, namun sebagian besar tambak dan sawah warga masih terendam air dan rusak. Ketahanan pangan warga tidak bias diandalkan, kebutuhan lain berobat, pendidikan anak, urusan ternak diabaikan untuk urusan pokok sandang, pangan dan papan. Terlebih lagi di beberapa desa lain sekitar Mojoasem di mana Posko Karina berada, yaitu Kroyo, Ngelap, Misuwur, Genang dan Karangjiwo keadaanya lebih buruk, jauh dari bantuan dan masih terendam air hingga seukuran lutut dan pantat orang dewasa (laporan Wawan relawan, dalam rapat di Sekertariat Bersama Kelompok Sosial, 12/03/09). Anak-anak belum sekolah karena keadaan yang terendam air, kotoran hewan, bahkan kotoran manusia bercampur air yang mulai berwarna hijau lumut.
Syukurlah sejak hari minggu bantuan di Posko masih tersedia 3 ton beras dan 300-an kardus mie instant yang belum dipaketi dapat diarahkan ke beberapa desa tersebut, sementara 3 desa menerima paket bantuan Karina. Pula, kesulitan relawan terjawabi dengan keterlibatan siswa SMUK St. Louis II dan kesulitan air ditanggapi oleh Vit. Saat ini bantuan yang sangat dibutuhkan ialah: beras, mie instant, makanan kering, kehadiran paramedis untuk pengobatan, obat-obatan (flu, demam, salep kulit dan pusing), minum, air bersih atau teknologi penjernih air.