Tanggal: 21 Maret 2009
Lokasi: Mojoasem, Lamongan dan Pare
1. Mojoasem, Lamongan
Koordinator Posko : Rm. Markus Rudi Hermawan, CM, Rm. Sabas Kusnugroho, Pr
Koordinator Lapangan : Opung Juprianto, Azis
2. Pare
Koordinator Posko : Rm. Paulus Ikwan Wibowo, Pr
Koordinator Lapangan : Budi
Dibuat oleh : Rm. A. Luluk Widyawan, Ketua PSE-Karina Keuskupan Surabaya
A. Situasi
Lokasi: Mojoasem, Lamongan dan Pare
1. Mojoasem, Lamongan
Koordinator Posko : Rm. Markus Rudi Hermawan, CM, Rm. Sabas Kusnugroho, Pr
Koordinator Lapangan : Opung Juprianto, Azis
2. Pare
Koordinator Posko : Rm. Paulus Ikwan Wibowo, Pr
Koordinator Lapangan : Budi
Dibuat oleh : Rm. A. Luluk Widyawan, Ketua PSE-Karina Keuskupan Surabaya
A. Situasi
1. MojoasemSetelah hampir satu bulan Posko PSE-Karina Keuskupan Surabaya hadir di Mojoasem, Kec. Laren, Kabupaten Lamongan, maka dilaporkan situasi terutama di 3 desa (Siser, Pesanggrahan dan Mojoasem) berangsur-angsur kembali pulih. Air sungai di tepi desa tersebut telah turun drastis hingga sekitar 2,5 meter, tampak dari cekungan tanah yang terkikis air di tepian sungai Bengawan Solo. Sawah dan tambak warga masih terendam air, setinggi lutut namun warga mengatakan bahwa sebulan lagi, lahan penghidupan mereka itu bisa digarap. Berbeda dengan dusun dan desa lain di mana rumah warga masih terendam setinggi lutut, antara lain: Misuwur, Kroyo, Jabung, Sapan, Gelap dan Dateng yang belum bisa beraktivitas dengan baik, karena air dan sumber air kotor.
Selama berada di Posko Mojoasem, PSE-Karina yang mendapat dukungan dari beberapa paroki, kelompok kategorial, sekolah maupun pribadi baik berupa dana maupun sumbangan in natura berupa (lihat data 1)
Dukungan tersebut dikemas para relawan menjadi paket dengan rata-rata rincian sebagai berikut (lihat data 2)
Paket-paket yang menjadi bagian yang disebut Periode Gotong-Royong dibagikan kepala setiap kepala-keluarga dengan prioitas 3 desa. Namun setelah tim survei relawan menemukan beberapa dusun di sekitar yang kondisinya lebih buruk, maka paket bantuan diberikan pula ke Misuwur, Kroyo, Jabung, Sapan, Gelap dan Dateng dengan perincian sebagai berikut (lihat data 3)
Pada tanggal 23 Maret 2009, akan dimulai Periode Karina, saat Karina akan menurunkan 1050 paket untuk prioritas warga di 3 desa, sebagaimana survei sebelumnya. Adapun paket tersebut berisi paket makanan (beras, minyak goreng, kacang hijau, mie instant dan gula pasir), paket alat sekolah (buku tulis, pensil, pulpen dan penghapus) serta paket perlengkapan kesehatan (deterjen, sabun mandi, obat nyamuk, odol dan shampo).
PSE-Karina Keuskupan Surabaya bersama implementing partner serta relawan lokal, dalam pertemuan koordinasi bersama di Sekertariat Bersama Kelompok Sosial di Jl. Kinibalu, Surabaya akan mempertimbangkan keberadaannya di Mojoasem tidak lama setelah pembagian paket tersebut, sejalan dengan tercukupinya beberapa kebutuhan pokok selama menunggu sawah dan tambak kembali normal.
Beberapa hal positif pembelajaran bersama ialah:
- Warga Mojoasem setelah 2 tahun ini, semakin mantap melakukan koordinasi tanggap darurat dengan kehadiran Posko, muncul koordinator dan relawan lokal yang bahu membahu bersama, sehingga di masa mendatang warga dapat melakukan koordinasi sendiri tanpa kehadiran Posko
- Koordinasi PSE-Karina selama 2 tahun ini bersama implementing partner berjalan baik, dengan 2 posko yang dibuka di kota Surabaya (Paroki Widodaren dan Karangpilang), dengan koordinator Posko, Koordinator Lapangan yang jelas jalur koordinasinya, serta dukungan bagian keuangan, dan para relawan yang telah mendedikasikan diri tanpa pamrih
- Kehadiran Posko yang menetap, sirkulasi relawan minimal seminggu sekali, membuat suasana kekeluargaan tercipta sehingga friksi seperti tahun lalu tidak muncul lagi
- Tidak hanya 3 desa yang dibantu, melainkan beberapa dusun yang ada di sekitarnya dapat dijangkau dengan perahu karet oleh para relawan
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan ialah:
- Beberapa sarana seperti alat komunikasi modem / handie talkie, komputer / laptop dan kamera yang sangat diperlukan dalam pendataan warga, bantuan yang masuk dan keluar serta pelaporan
- Dukungan tanggap darurat yang lebih dominan bahan makanan, penting untuk mempropagandakan dukungan dalam rupa relawan, para medis yang menetap dalam waktu tertentu, juga bantuan lain berupa minum, obat-obatan, alat kesehatan dan perlengkapan anak sekolah, serta perlengkapan sekolah yang tidak dapat diberikan (ada permohonan almari, komputer dan bangku sekolah). Kontak Koordinator Posko: Rm Wawan, CM 08164292941, Relawan: Opung 081310207750
Selama berada di Posko Mojoasem, PSE-Karina yang mendapat dukungan dari beberapa paroki, kelompok kategorial, sekolah maupun pribadi baik berupa dana maupun sumbangan in natura berupa (lihat data 1)
Dukungan tersebut dikemas para relawan menjadi paket dengan rata-rata rincian sebagai berikut (lihat data 2)
Paket-paket yang menjadi bagian yang disebut Periode Gotong-Royong dibagikan kepala setiap kepala-keluarga dengan prioitas 3 desa. Namun setelah tim survei relawan menemukan beberapa dusun di sekitar yang kondisinya lebih buruk, maka paket bantuan diberikan pula ke Misuwur, Kroyo, Jabung, Sapan, Gelap dan Dateng dengan perincian sebagai berikut (lihat data 3)
Pada tanggal 23 Maret 2009, akan dimulai Periode Karina, saat Karina akan menurunkan 1050 paket untuk prioritas warga di 3 desa, sebagaimana survei sebelumnya. Adapun paket tersebut berisi paket makanan (beras, minyak goreng, kacang hijau, mie instant dan gula pasir), paket alat sekolah (buku tulis, pensil, pulpen dan penghapus) serta paket perlengkapan kesehatan (deterjen, sabun mandi, obat nyamuk, odol dan shampo).
PSE-Karina Keuskupan Surabaya bersama implementing partner serta relawan lokal, dalam pertemuan koordinasi bersama di Sekertariat Bersama Kelompok Sosial di Jl. Kinibalu, Surabaya akan mempertimbangkan keberadaannya di Mojoasem tidak lama setelah pembagian paket tersebut, sejalan dengan tercukupinya beberapa kebutuhan pokok selama menunggu sawah dan tambak kembali normal.
Beberapa hal positif pembelajaran bersama ialah:
- Warga Mojoasem setelah 2 tahun ini, semakin mantap melakukan koordinasi tanggap darurat dengan kehadiran Posko, muncul koordinator dan relawan lokal yang bahu membahu bersama, sehingga di masa mendatang warga dapat melakukan koordinasi sendiri tanpa kehadiran Posko
- Koordinasi PSE-Karina selama 2 tahun ini bersama implementing partner berjalan baik, dengan 2 posko yang dibuka di kota Surabaya (Paroki Widodaren dan Karangpilang), dengan koordinator Posko, Koordinator Lapangan yang jelas jalur koordinasinya, serta dukungan bagian keuangan, dan para relawan yang telah mendedikasikan diri tanpa pamrih
- Kehadiran Posko yang menetap, sirkulasi relawan minimal seminggu sekali, membuat suasana kekeluargaan tercipta sehingga friksi seperti tahun lalu tidak muncul lagi
- Tidak hanya 3 desa yang dibantu, melainkan beberapa dusun yang ada di sekitarnya dapat dijangkau dengan perahu karet oleh para relawan
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan ialah:
- Beberapa sarana seperti alat komunikasi modem / handie talkie, komputer / laptop dan kamera yang sangat diperlukan dalam pendataan warga, bantuan yang masuk dan keluar serta pelaporan
- Dukungan tanggap darurat yang lebih dominan bahan makanan, penting untuk mempropagandakan dukungan dalam rupa relawan, para medis yang menetap dalam waktu tertentu, juga bantuan lain berupa minum, obat-obatan, alat kesehatan dan perlengkapan anak sekolah, serta perlengkapan sekolah yang tidak dapat diberikan (ada permohonan almari, komputer dan bangku sekolah). Kontak Koordinator Posko: Rm Wawan, CM 08164292941, Relawan: Opung 081310207750
Foto:
2. ParePare adalah lokasi yang kurang mendapatkan perhatian secara maksimal dari gerakan bersama tanggap darurat. Namun kondisi para relawan di Pare yang berinisitaif membuat dukungan harus diberikan. Pada tanggal 28 Februari, kondisi sekitar daerah Puncu terdampak lahar dingin, masih belum normal.
Lokasi yang berada di ketinggian 600-700 dpl meliputi desa Sukomoro, Sumbersoko, Asmorobangun, Satak dan Dampit masih kesulitan mendapatkan air bersih sampai waktu yang tidak bisa diprediksi. Penyebabnya waduk penampung sumber air di Clangap jebol terkena longsoran bebatuan dari Gunung Kelud. Akibatnya longsoran tersebut meluluhlantakkan pipa-pipa air minum / bersih yang dibutuhkan warga. PDAM telah berusaha memperbaiki kerusakan, namun kondisi cuaca dan struktur tanah masih labil sehingga menghampat perbaikan.
Secara spontan selama 3 minggu, Karina Pare melakukan supali air bersih di wilayah Puncu bersama suster Puteri Kasih yang mengadakan pengobatan gratis serta membagikan sembako. Sampai hari Kamis, 19 Maret 2009, Karina melakukan kegiatan survey, membeli tendon, menyewa truk, membeli air dari PDAM dan membagikan ke warga yang telah menghabiskan dana Rp. 15.000.000,-
Karena dukungan tersebut bersifat tanggap darurat, maka dipikirkan bentuk bantuan lain berupa pengadaan sumur pompa air tanah untuk mengatasi kelangkaan air dalam jangka panjang. Hal ini karena lokasi sumber air masih rawan terkena longsor dalam waktu terbatas. Saat ini didukung tim ERT Karina Keuskupan Surabaya sedang disusun sebuah anggaran untuk pembuatan sumur pompa tersebut.
B. Posko In Natura
1. Paroki St. Vincentius A Paulo
Up. Rm. Wawan, CM
Jl. Widodaren 15 Surabaya
Telp. 031-5343797, 5320352
2. Paroki St. Yusup
Up. Rm. Sabas Kusnugroho, Pr
Jl. Mastrip Kebraon 1/1, Surabaya
Telp. 031-7661450, 7668144